Cara Membuat Media Tanam Organik Untuk Sayuran dan Tanaman Hias

Ingin menanam sayuran atau tanaman hias dalam pot atau polibag? Tentunya salah satu faktor agar tanaman dapat tumbuh subur adalah media tanam yang digunakan. Dengan komposisi yang pas tentunya akan membuat tanaman menjadi subur, tetapi dalam membuat media tanam ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yang kami kutip dari karangasemkab.go.id.

  1. Media tanam harus mampu menopang tanaman secara kokoh, dengan demikian campuran dalam media tanam harus tidak mudah lapuk dan bisa tahan lama.
  2. Media tanam memiliki sifat porous atau mampu mengalirkan air yang berlebih sehingga tanaman terhindar dari kelembapan tinggi dan akar tidak terendam air. Untuk itu media tanam yang dibuat tidak boleh padat dengan kata lain harus gembur sehingga banyak pori-pori sehingga drainase dan aerasi pada media berjalan baik.
  3. Media tanam memiliki unsure hara baik unsure hara makro maupun mikro agar nutrisi tanaman terpenuhi.
  4. Media tanam harus bersih sehat dan aman dari kontaminasi jamur virus maupun bahan kimia. Hal ini agar tanaman bisa tumbuh subur dan sehat, jangan sampai media tanam yang kita buat mengandung jamur atau virus yang dapat merusak tanaman itu sendiri

media tanam organik

Bahan untuk membuat media tanam Organik

Bahan-bahan dalam membuat media tanam organik tidak lah sulit dan mudah didapat, bahan-bahanya antara lain tanah gembur, kompos atau humus, arang sekam atau sabut kelapa.

  • Tanah

Tanah yang digunakan untuk membuat media tanam adalah tanah yang gembur, tanah mengandung sedikit pasir. Jangan menggunakan tanah lempung karena media tanam akan keras dan tidak mudah menyerap air.

  • Kompos / humus

Dalam membuat media tanam organik tentu saja penggunaan kompos atau humus ini sangat penting, bisa juga menggunakan pupuk kandang atau bisa juga diganti dengan pupuk hijau. Untuk pupuk kandang usahakan menggunakan pupuk kandang yang benar-benar sudah matang.

  • Arang sekam / sabut kelapa

Arang sekam adalah hasil pembakaran dari sekam padi yang tidak sempurna. Penggunaan bahan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas porositas tanah. Selain itu penggunaan aram sekam dalam pembuatan media tanam oranik ini sebagai menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman, menjadikan tanah gembur sehingga memperbaiki drainase dan aerasi tanah. Untuk proses pembuatan arang sekam bisa dibaca di artikel ini “membuat arang sekam

Cara Membuat Media Tanam Organik

Untuk cara membuat media tanam organik ini cukup mudah, tinggal mencampur bahan bahan diatas dengan komposisi 2:1:1 (2 tanah, 1 kompos dan 1 arang sekam). Jika tanah yang digunakan tidak mengandung pasir bisa ditambah pasir. Komposisi tersebut bisa berbeda-beda sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Maka dari pada itu media tanam sebaikanya disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan dibudidayakan dan lingkungan setempat.

Post On: September 6, 2014
By: usahabudidaya.com

Bisnis Pembenihan Lele di Kolam Terpal

Bisnis budidaya ikan konsumsi sekarang mulai banyak digemari, kali ini usahabudidaya.com akan mengulas dan analisis usaha pembenihan lele dikolam terpal. Kenapa bisnis pembenihan? Hal ini karena semakin banyak orang yang terjun dalam bisnis pembesaran lele, sehingga kebutuhan akan bibit lele lemakin hari semakin besar. Usaha pembenihan juga bisa dilakukan sepanjang tahun karena lele dapat memijah sepanjang tahun. Dalam pembenihan lele bisa menggunakan teknik alami maupun teknik buatan (penyuntikan).

Pembenihan Lele di Kolam Terpal

Berikut ini bebebrapa hal yang harus anda siapkan sebelum memulai usaha Pembenihan Lele di Kolam Terpal.

  • Pilih lokasi pembenihan yang sumber air melimpah dan tidak tercemar
  • Sebagai media pemeliharaan kita siapkan kolam terpal yang terdiri dari 5 kolam pemijahan dan 10 kolam pendederan. Luas kolam 4mx5m
  • Siapkan kakaban pada kolam sebagai tempat menempelnya telur
  • Siapkan induk ukuran sekitar 1 kg/ekor untuk betina dan jantan ukuran 1-1,2 kg. Tebar dengan rasio jantan dan betina 1:1

Dalam melakukan  usaha Pembenihan Lele di Kolam Terpal ada beberapa strategi yang harus anda perhatikan agar keberhasilan pembenihan lele ini berjalan lancer.

  • Untuk indukan lele jangan dalam satu keturunan hal ini karena berhubungan dengan kualitas benih
  • Ketinggihan air kolam pemijahan antara 30-50 cm
  • Untuk pakan indukan menggunakan pelet dengan kadar protein 28%-32% sebanyak 2-3% dari bobot ikan dengan pembelian pakan 3 hari sekali
  • Indukan yang telah memijah akan bertelur. Setelah itu pindahkan indukan ke kolam pemeliharaan . Dan biarkan telur yang telah dibuahi menempel di kakaban. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24-48 jam.
  • Setelah benih berumur 1 minggu beri makan cacing sutera.
  • Setelah 15 hari pindahkan larva lele ke kolam pendederan dan diberi pakan secara rutin
  • Bibit lele yang sudah berusia 1 bulan sudah bisa dipanen dan siap dijual kepada pembesaran lele.

Demikian gambaran awal Bisnis Pembenihan Lele di Kolam Terpal.

Post On: 20 April 2014
By: usahabudidaya.com

Mengatasi Hama dan Penyakit Bunga Sedap Malam

Dalam melakukan budidaya bunga sedap malam hambatan yang sering menimpa petani adalah hama dan penyakit. Hama dan penyakit bunga sedap malam jika tidak ditangani dengan segera akan menurunkan kualitas bunga yang dihasilkan.

Untuk mengatasi masalah hama dan penyakit bunga sedap malam perlu dilakukan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Sebelum melakukan pengendalian terlebih dahulu kita harus mengenal gejala serangan, cara penyebaran dan faktor-faktor sehingga bisa mencegah sedini mungkin.

kebun bunga sedap malam

Hama Bunga Sedap Malam

Hama yang paling sering menyerang tanaman sedap malam adalah thrips (Thaeniothrip sp.), kutu dompolan atau mealybugs (Dysmicoccus brevipes) dan kutu perisai (Coccus sp.). Hama-hama tersebut biasa menyerang tanaman bunga sedap malam ketika musim kemarau panjang.

1. Thrips (Thaeniothrip Sp.)

Hama Thrips (Thaeniothrip Sp.) merupakan hama yang menyebabkan daun menjadi kecoklatan. Hama ini mulai menyerang sejak awal penanaman hingga berbunga. Thrips biasa ditemukan dicelah celah antar daun dan juga pada daun yang masih kuncup.

Ciri-ciri awal adanya serangan hama Thrips adalah munculnya bekas gigitan pada permukaan daun yang nanti kelamaan akan menyebabkan daun berwarna kecoklatan.

Langkah awal pengendalian hama Thrips bisa menggunakan kertas perekat warna kuning, untuk pengendalian bisa disemprot dengan digunakan insektisida berbahan aktif dimetoat atau diafentiuron

2. Kutu Dompolan Atau Mealybugs (Dysmicoccus Brevipes)

Hama Kutu dompolan menyerang dengan cara menghisap cairan sehingga tanaman bisa mati. Kutu ini biasa menyerang disaat musim kemarau, efek paling bahaya ketika hama ini menyerang bagian umbi sehingga menyebabkan gagal panen.

Untuk mengatasi hama kutu dompolan pada tanaman bunga sedap malam bisa menggunakan insektisida berbahan aktif diafentiuron ditambah dengan mineral oil dengan dosis 1 cc/l.

3. Kutu Perisai (Coccus Sp.).

Untuk kutu perisai ini biasa menyerang pada tanaman yang sudah diatas satu tahun. Kutu perisai menyebabkan tanaman menguning lalu layu dan akhirnya mati. Ciri terserangnya hama kutu perisai adalah dengan adanya semut yang mengerubungi tanaman.

Untuk mencegah kutu ini bisa dilakukan perompesan daun atau bisa juga dilakukan penyemprotan dengan bakterisida berbahan aktif streptomisin sulfat

Penyakit Bunga Sedap Malam

1. Penyakit Bercak Daun

Penyakit bercak daun disebabkan oleh Xanthomonas sp. Penyakit ini biasanya terjadi ketika musim hujan.Gejala awal terkenanya penyakit bercak daun adalah munculnya bercak kecoklatan pada daun dan nantinya akan membusuk dan mengering.

Untuk mencegah terjadinya penyakit bercak daun lebih baik dilakukan perompesan daun, bisa juga dilakukan penyemprotan dengan bakterisida berbahan aktif streptomisin sulfat

2. Penyakit Bercak Hitam

Penyakit ini menyerang pada bagian bunga dengan tanda munculnya bercak hitam dan mengeras sehingga bunga tidak bisa mekar.

Untuk mencegah terjadinya penyakit bercak daun lebih baik dilakukan perompesan daun, bisa juga dilakukan penyemprotan dengan bakterisida berbahan aktif streptomisin sulfat

Demikian beberapa hama dan penyakit yang sering dijumpai ketika melakukan budidaya bunga sedap malam. Untuk mencegah penyakit dan hama tersebut pemilihan benih yang baik dan perawatan berkala harus selalu dilakukan dengan baik. Untuk mengatasi hama dan penyakit menggunakan bahan kimia perlu diperhatikan penggunaan dosis, jenis dan waktu penyemprotan agar tidak merusak kelestarian lingkungan.

Post On: 07 Oktober 2014
By: usahabudidaya.com

Menanam Bawang Daun Organik dalam Pot

Cara menanam bawang daun dalam pot – Untuk menekan ongkos belanja alangkah baiknya Anda menanam sayuran sendiri di halaman rumah Anda. Untuk langkah awal  bisa menanam bawang daun dalam pot atau polybag, menanam bawang daun cukup mudah karena tinggal menanam bibit saja tanpa perlu melakukan proses penyemaian atau pembibitan.  Masa panen bawang daun juga cukup singkat dari bibit dapat dipanen setelah berusia 2,5 bulan atau jumlah rumpunnya mulai banyak dan sebagian daunnya sudah ada yang menguning.

Kali ini Usaha Budidaya akan membahas cara menanam bawang daun dalam pot atau polybag dengan sistem organik. Proses yang akan kita bahas proses penanam dari bibit, cara menanam dan cara merawat tanaman bawang daun. Untuk proses pembenian akan kita bahas khusus diluar artikel ini. Berikut ini cara mudah menanam bawang daun didalam pot.

daun bawang

 Cara menanam bawang daun dalam pot

Penyiapan Media Tanam Bawang daun

Untuk media tanam sayuran bawang daun di dalam pot tidak berbeda dengan sayuran pada umumnya. Tanah atau media tanam harus bersifat poros, subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik dengan pH berkisar 6,5-7,5. Untuk membuat media tanam bawang daun yang ideal bisa menggunakan pencampuran antara tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi 2:1:1. Jika kesulitan membuat arang sekam bisa juga menggunakan campuran pupuk kandang dengan tanah dengan kompisisi 1:2.

daun bawang polybag

Menanam  dan Perawatan Bawang daun

Untuk penanam menanam tinggal buat lubang pada tanah di polibag atau pot dengan kedalamn 10 cm. Masukan bibit, untuk 1 pot 1 bibit. Tutup dengan tanah lalu siram air secukupnya. Untuk waktu penanaman paling baik ditanam waktu sore hari agar suhu udara dan laju respirasi tidak terlalu tinggi.

Untuk perawatan sangat mudah awal tanam dilakukan penyiraman setiap hari, tetapi jangan terlalu berlebihan dalam menyiram. Untuk pemupukan bisa diberi pupuk daun atau pupuk organic cair. Proses pemupukan dengan cara disemprot pada daun secara merata atau dikocorkan ke tanah. Aplikasi pupuk bisa diberikan mulai hari ke-10 dan diulang setiap 10 hari hingga 3-4 kali.

Post On: November 21, 2014
By: usahabudidaya.com

Hama Tanaman Cabai

Hama dan Penyakit Tanaman Cabai – Keuntungan yang dihasilkan dalam budidaya tanaman cabai sangat besar sehingga banyak petani yang berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan akan kebutuhan cabai yang setiap saat tidak pernah surut, Tetapi dalam budidaya cabai tidak mudah banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam budidaya cabai, selain itu petani harus jeli menentukan kapan waktu yang tepat dalam menanam cabai jangan sampai ketika waktu panen sudah tiba harga cabai dipasaran turun.

Dalam budiaya tanaman cabai ternyata sangat rentan terserang penyakit maupun hama, tentu saja hama dan penyakit pada tanaman cabai jika tidak diatasi sejak awal akan menyebabkan gagal panen. Untuk itu perlu mengenal dan mengetahui apa saja hama dan penyakit dalam budidaya cabai sehingga dapat mengendalikanya secepat mungkin.

Hama dan Penyakit Tanaman Cabai

Hama pada tanaman cabai

Hama Ulat

Jenis ulat yang biasa menyerang tanaman cabai adalah jenis ulat grayak (Spodoptera litura), Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Untuk jenis ulat grayak ini memakan daun tanaman cabai sedangkan Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua menyerang buah cabai baik masih hijau atau sudah merah.

Ketiga ulat tersebut biasanya menyerang pada malam sore atau malam hari. Jadi untuk mengatasi untuk mengendalikan hama ini lebih baik dilakukan waktu malam hari.

Hama Tungau

Jenis tungau yang biasa menyerang tanaman cabai adalah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Jika terserang hama tungau daun cabai akan keriting menggulung kebawah. Selain itu daun menjadi tebal dan kaku dan nantinya daun akan berubah warna jadi coklat dan tanaman mati. Hama ini juga sering dijumpai di tanaman singkong, jadi usahakan area tanam tidak berdekatan dengan tanaman singkong.

Jika serangan baru sedikit bisa dikendalikan dengan mencabut atau memotong pucuk-pucuk tanaman yang terserang tungau. Tetapi jika sudah parah bisa dilakukan penyemprotan dengan akarisida.

Hama Kutu Daun

Jenis kutu daun yang menyerangtanaman cabai adalah Myzus persicae. Hama kutu daun menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga hitam pada permukaan daun.

Untuk mengatasi hama kutu daun bisa dilakukan penyemprotan dengan insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Sedangkan waktu yang tepat untuk penyemprotan adalah diwaktu sore hari.

Hama Lalat Buah

Serangan lalat buah pada tanaman cabai bisa menimbulkan efek yang sangat buruk, serangan lalat buah menyebabkan buah rontok sehingga menyebabkan gagal panen. Buah yang sudah terserang lalat ini jika buah dibelah maka didalamnya aka nada larva.

Untuk mengatasi serangan lalat buah bisa menggunakan perangkap lalat buah, pemasangan perangkap lalat buah lebih baik dipasang sejak cabai berumur 1 bulan. Jika serangan lalat buah cukup parah bisa diatasi dengan disemprot insektisida dipagi hari.

Hama trips (Thrips)

Ciri-ciri jika terserang hama ini adalah munculnya garis-garis keperakan pada daun, muncuk bercak kuning kecoklatan dan pertumbuhan tanaman lambat / kedir. Hama trips ini biasanya terjadi pada musim kemarau.

Jika serangan hama trips sudah parah bisa dilakukan penyemprotan dengan insektisida yang mengandung bahan aktif fipronil.

Penyakit Pada Tanaman Cabai

Bercak Daun pada Tanaman Cabai

Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Cercospora capsici. Seperti namanya ciri terserangya jamur ini munculnya bercak pada daun berwarna abu-abu. Jika kondisi sangat lembab atau pada musim hujan serangan bercak daun akan meningkat.

Untuk mecegah terjadinya becak daun biasa dilakukan mulai tahap pemilihat benih yang sehat dan bebas pathogen. Jarak tanam juga harus perhatikan jika tanaman terlalu rapat membuat tanaman jadi lembab dan mudah terserang jamur.

Jika ada tanaman yang terserang lebih baik langsung dimusnakan dengan cara dibakar. Jika sudah terlalu parah bisa dilakukan penyemprotan dengan fungisida.

Patek / Antraknosa pada Tanaman Cabai

cabai terserang patek

Penyakit patek disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides. Jika menyerang ketika masih pembibitan akan menyebabkan kecambah layu jika pada tanaman dewasa menyebabkan mati pucuk, busuk kering pada batang dan daun sedangkan efek pada buah cabai akan membusuk seperti terbakar.

Penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe. Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen. Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida.

Penyakit Busuk pada Tanaman Cabai

Biasanya penyakit busuk pada tanaman cabai disebabkan oleh Phytophthora capsici yang menyebabkan busuk pada cabang dan Choanosearum sp yang menyebabkan busuk kuncup. Tetapi untuk busuk kuncup ini masih sangat jarang ditemukan di Indonesia sedangkan busuk cabang biasanya menyerang pada musim hujan.

Untuk mengatasi penyakit busuk pada tanaman cabai bisa dengan mengurangi pemberian pupuk nitrogen seperti urea dan ZA. Pengaturan jarak tanam juga menjadi faktor penting. Sedangkan untuk mengatasi dengan cara penyemprotan fungisida.

Penyakit Layu pada Tanaman Cabai

Untuk penyakit ini biasanya disebabkan oleh banyak faktor, seperti karena cendawan atau karena bakteri. Cendawan yang menyebabkan penyakit layu adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp sedangkan bakteri yang menyebabkan layu adalah bakteri Pseudomonas solanacearum.

Penyakit virus kuning / bule

Jika terkena penyakit ini batang cabai akan berubah menjadi kuning hal ini karena disebabkan oleh virus Gemini, virus tersebut biasanya dibawa dari benih yang ditularkan melalui kutu.

Untuk mengatasi tidak dapat dengan metode penyemprotan tetapi harus dilakukan sejak dini, salah satunya adalah memilih benih yang baik dan tidak mengandung virus.

Penyakit Mosaik / keriting daun

Untuk penyakit ini disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus (CMV). Ciri-ciri jika tanaman terserang penyakit ini adalah pertumbuhan tanaman jadi kerdir diikuti dengan daun berwarna belang-belang (hujau muda dan hijau tua), ukuran daun juga kecil dan tulang daun berwarna kuning.

Penyebaran penyakit ini biasanya disebabkan oleh aktivitas serangga. Jadi jika terkena penyakit mosaik lakukan pemusnahan tanaman cabai yang parah, dan untuk mencegah penularan penyakit lakukan penyemprotan untuk membunuh serangga (penyakit tidak mati karena penyemprotan)

Demikian Hama dan penyakit pada tanaman cabai beserta cara menanganinya.

Post On: January 15, 2015
By: usahabudidaya.com